Kamis, 12 Januari 2012

GUNUNG TAMPOMAS


Taman Wisata Alam Gunung Tampomas masuk Kecamatan Buah Dua, Congeang, Sindang kerta dan Cibeureum Kabupaten Sumedang. Keadaan lapangan kawasan Taman Wisata ini bergunung-gunung dengan keting gian antara 625 - 1.684 meter di atas permukaan laut. gunung ini juga kaya akan kisah mistis yang kental.menurut masyarakat sekitar Sumedang terutama sesepuh,Gunung Tampomas aritinya Gunung tanpa emas, di Gunung ini juga terdapat petilasan PRabu Siliwangi. Rute Resmi pendakian Gunung ini ada 2 yaitu lewat galian pasir Cibeurem(awal masuk) dan kedua masuk melalui KAwasan cagar alam Curug Ciputrawangi ,DEsa Narimbang. tapi banyak jalur pendakian lain,hanya medanya susah dan curam.
Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson aebagai berikut: Iklim termasuk tipe iklim B Curah hujan rata-rata 3.518 mm per tahun. Daya Tarik Obyek Beberapa obyek wisata yang menarik di kawasan Gunung Tampomas yaitu: Puncak Gunung Tampomas (Sangiang Taraje) Dengan ketinggian ± 1.684 meter diatas permukaan laut, seluas 1 Ha merupakan areal terbuka. Lokasi ini memiliki nilai estetika tinggi karena dari tempat ini wisatawan dapat menikmati pemandangan alam yang indah ke arah Sumedang dan sekitarnya. Adanya lubang-lubang bekas kawah dan batu-batu besar berwarna hitam menambah kekayaan imajinasi bagi yang melihatnya.
Flora Vegetasi kawasan ini termasuk tipe hujan hujan pegunungan, floranya terdiri dari beraneka ragam jenis pohon-poonan berkayu serta jenis-jenis dari golongan liana dan epiphyt. Flora yang mendominasi kawasan adalah: Jamuju (Podocarpus imbricatus) Rasamala (Altingia excelsea) Saninten (Castanea argentea) Fauna Satwa liar yang hidup dalam kawasan ini adalah : Kancil (Tragullus javanicus) Lutung (Trachypithecus auratus) Babi Hutan (Sus vitatus) Beberapa jenis burung.
Makam Keramat Terletak ± 300 m ke arah Utara Puncak Sangiang Taraje, tempat ini lebih dikenal dengan nama Pasarean. Menurut kisah, kedua makam tersebut merupakan peninggalan (patilasan) dari Dalem Samaji dan Prabu Siliwangi pada waktu kerajaan Pajajaran lama. Sumber air, Terletak di kaki Gunung Tampomas sebelah Utara, dengan debet air 202 liter per detik. Keindahan alam dengan flora dan faunanya yang masih utuh / asli.

Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan adalah: Menikmati pemandangan alam yang indah dan sejuk Pendakian gunung dan lintas alam Berkemah Memotret Sarana dan Prasarana Jumlah sarana dan prasarana masih sangat minim, saat ini hanya terdapat: Pos jaga Jalan setapak Pos karcis. Rute perjalanan untuk menuju lokasi Taman Wisata Alam Gunung Tampomas adalah : Bandung - Sumedang - Cibeureum Wetan - Cimalaka, sejauh ± 53 Km Cirebon - Kadipaten - Cibeureum Wetan ± 74 Km Dari Cibeureum Wetan - Cimalaka menuju lokasi (pintu masuk kawasan) ± 6 Km, dengan kondisi jalan berbatu.

Minggu, 01 Januari 2012

INOVASI pembelajaran KUANTUM

Inovasi adalah suatu hal, ide yang baru bagi masyarakat.Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya menyangkut dengan teori pembelajaran telah banyak orang mendorong hal tersebut terhadap inovasi dalam bidang model-model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang baru adalah model pembelajaran Kuantum.
Konsep, prinsip dan asas-asas merupakan aspek-aspek yang harus dipahami guru dalam mengimplementasikan model pembelajaran di sekolah dasar agar pembelajaran berjalan menyenangkan. Subjek belajar adalah siswa sehingga guru harus memahami terlebih dahulu potensi siswa.
Rancangan pembelajaran kuantum yang dapat dikembangkan terdiri dari 3 bagian, yaitu: pengembangan konteks, pengembangan konten, dan pengembangan strategi. Dimensi dalam metode pembelajaran kuantum adalah suasana belajar yang menyenangkan, landasan yang kukuh, lingkungan yang mendukung dan rancangan belajar yang dinamis. Keempat dimensi ini merupakan interaksi kekuatan yang mendukung kesuksesan belajar yang optimal.

INOVASI KURIKULUM BERBASIS KETERPADUAN

Kurikulum berbasis keterpaduan
Kurikulum berbasis keterpaduan adalah organisasi kurikulum secara terpadu, suatu bentuk kurikulum yang meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan.
Kurikulum terpadu menyediakan kesempatan dan kemungkinan belajar bagi siswa.Kesempatan belajar tersebut di rancang dan di laksanakan secara menyeluruh dengan mempertimbangkan hal-hal yang berpengaruh oleh karena itu di perlukan pengaturan, kontrol,bimbingan agar proses belajar terarah ketercapaian tujuan-tujuan kemampuan yang diharapkan.Kurikulum dirancang berdasarkan sistem keterpaduan yang mempertimbangkan komponen-komponen masukan, proses, dan produk secara seimbang dan setaraf.

Karakteristik kurikulum berbasis keterpaduan
Kurikulum terpadu merupakan bentuk kurikulum yang meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan.Dengan demikian, komponen terpadu mengintegrasikan komponen-komponen mata pelajaran sehingga batas-batas mata pelajaran tersebut sudah tidak tampak lagi, dikarenakan telah dirumuskan dalam bentuk masalah atau unit. Ciri-ciri bentuk organisasi kurikulum terpadu diantaranya adalah: (a) berdasarkan filsafat pendidikan demokrasi pancasila, (b) berdasarkan psikologi belajar gestalt dan field teory (c) berdasarkan landasan sosiologis dan sosiokultural, (d) berdasarkan kebutuhan, minat, dan tingkat perkembangan pertumbuhan peserta didik, (e) ditunjang oleh semua mata pelajaran atau bidang studi yang ada, (f) Sistem penyampaiannya dengan menggunakan sistem pengajaran unit yakni unit pengalaman dan unit mata pelajaran dan (g) Peran guru sama aktifnya dengan peran peserta didik, bahkan peran siswa lebih menonjol dan guru cenderung berperan sebagai pembimbing dan fasilitator.
Keunggulan atau manfaat kurikulum terpadu diantaranya, adalah:(a) Segala sesuatu yang di pelajari dalam unit bertalian erat,(b) Kurikulum ini sesuai dengan pendapat-pendapat modern tntang belajar,(c) Memungkinkan hubungan yang erat kaitannya antara sekolah dengan masyarakat,(d) sesuai dengan faham demokratis,(e) mudah disesuaikan dengan minat,kesanggupan dan kematangan peserta didik.
Pada komponen masukan, kurikulum di titikberatkan pada mata-mata pelajaran yang logis dan sistematis agar siswa menguasai struktur pengetahuan tertentu.Pada komponen proses, kurikulum dititikberatkan pada pembentukan konsep berfikir dan cara belajar yang di arahkan kepada pengembangan peta kognitif.Pada komponen produk, kurikulum dititikberatkan pada pembentukan tingkah laku spesifik.
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Kurikulum berbasis kompetensi dikembangkan untuk memberikan keahlian dan keterampilan sesuai dengan standar kompetensi yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan daya jual untuk menciptakan kehidupan yang berharkat dan bermartabat ditengah-tengah perubahan, persaingan, dan kerumitan kehidupan sosial, ekonomi, politik dan budaya. Adanya kurikulum berbasis kompetensi memungkinkan hasil lulusan menjadi lebih terampil dan kompeten dalam segala tuntutan masyarakat sekitarnya.
 
A. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum adalah sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh dan dipelajarai oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan . Menurut nasution kurikulum adalah segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar apakah dalam ruangan kelas, dihalaman sekolah ataupun diluar sekolah termsuk kurikulum. Ada pendapat lain yang menjelaskan bahwa Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut.
Kompetensi merupakan kemampuan mengerjakan sesuatu yang berbeda dengan sekedar mengetahui sesuatu. Kompetensi harus didemonstrasikan sesuai dengan standar yang ada di lapangan kerja (Hamalik, 2000). Kompetensi dapat berupa pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang merefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Kebiasaan berfikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus setiap saat akan memungkinkan bagi seseorang untuk berkompeten, artinya memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu. Kompetensi dapat diartikan suatu kemampuan untuk menstrasfer dan menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki seseorang pada situasi yang baru.
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dan mengembangkan sekolah (Depdiknas, 2002).

B. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi
Sasaran KBK pada penguasaan kompetensi dalam bidang-bidang praktis terutama pekerjaan keahlian baik kompetensi teknis, vokasional maupun profesional. Suatu bidang pekerjaannya tugas utamanya berkenaan dengan kompetensi perbuatan, perilaku, performance yang menunjukan kecakapan, kebisaan, keterampilan melakukan sesuatu tugas atau peranan secara standar seperti yang dituntut oleh suatu okupasi (Nana Syaodih, 2004).
Makna yang terkandung dan tersirat dalam KBK terdiri dua hal, yaitu: Pertama KBK mengharapkan adanya hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan kedua KBK memberikan peluang pada siswa sesuai dengan keberagaman yang dimiliki masing-masing.
Dalam KBK, siswa tidak sekedar dituntut untuk memahami sejumlah konsep, akan tetapi bagaimana konsep yang dipelajari berdampak pada perilaku dan pola pikir dan bertindak sehari-hari. Kemudian dalam KBK menghargai bahwa setiap siswa memiliki kemampuan, minat, dan bakat yang berbeda sehingga diberikan peluang kepada siswa tersebut untuk belajar sesuai dengan keberagaman dan kecepatan masing-masing. Oleh karena itu dalam KBK, proses pemebelajaran harus didesain agar dapat melayani setiapkeberagaman tersebut.
Berdasarkan makna tersebut, maka KBK sebagai sebuah kurikulum memiliki karakteristik utama sebagai berikut: Pertama, KBK memuat sejumlah kompetensi dasar sebagai kemampuan standar minimal yang harus dikuasai dan dicapai siswa. Kedua, implementasi pemebelajaran dalam KBK menekankan pada proses pengalaman dengan memperhatikan keberagaman setiap individu. Ketiga, evaluasi dalam KBK menekankan pada evaluasi dan proses belajar.
C. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses kompleks dan melibatkan berbagai faktor terkait. Oleh karena itu dalam proses pengembangan kurikulum berbasis kompetensi tidak hanya menuntut keterampilan teknis dari pihak pengembang terhadap pengembangan berbagai komponen kurikulum, tetapi harus pula dipahami berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Pengembangan KBK memfokuskan kepada kompetensi tertentu berupa paduan: pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya. Penerapan KBK memungkinkan guru menilai hasil belajar peserta didik dalam proses pencapaian sasaran belajar yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang dipelajari. Karena itu peserta didik perlu mengetahui kriteria penguasaan kompetensi yang akan dijadikan sebagai standar penilaian hasil belajar, sehingga peserta didik dapat mempersiapkan dirinya melalui penguasaan sejumlah kompetensi tertentu sebagai prasyarat untuk melanjutkan ke penguasaan sejumlah kompetensi berikutnya. Kriteria tersebut bisa dikembangkan berdasarkan tujuan khusus yang dipelajari sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai.

KESIMPULAN
Inovasi kurikulum muncul karena ada masalah yang dirasakan dalam pelaksanaan kurikulum. Inovasi kurikulum meliputi perencanaan, implementasi dan pengembangan kurikulum termasuk kurikulum berbasis kompetensi yang meliputi konsep, karakteristik, dan proses pengembangan KBK. Konsep KBK menitik beratkan pada kemampuan di bidang pengetahuan, keterampilan sikap yang diwujudkan dalam bentuk tindakan baik kompetensi akademis, okupasional, kultural maupun temporal. Karakteristik KBK beroreantasi pada ketercapaian kompetensi, keberagaman hasil belajar, multi strategi termasuk pendekatan atau metode dengan menekankan penilaian pada proses dan hasil.
Pengembangan KBK dilandasi filosofis keimanan dan ketakwaan yang kuat disetai landasan secara psikologis yang handal dan proses secara teknologis yang unggul. Hal ini dalam KBK pengembangan dapat dilakukan dengan perencanaan, implementasi pembelajaran, dan evaluasi yang dilakukan guru secara terprogram.

INOVASI KURIKULUM BERBASIS MASYARAKAT

A. Pengertian Kurikulum Berbasis Masyarakat
Kurikulum berbasis masyarakat yang bahan dan objek kajiannya kebijakan dan ketetapan yang dilakukan di daerah, disesuaikan dengan kondisi lingkungan alam, sosial, ekonomi, budaya dan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan daerah yang perlu dipelajari oleh siswa di daerah tersebut. Bagi siswa berguna untuk memberikan kemungkinan dan kebiasaan utnuk akrab dengan lingkungan dimana mereka tinggal. Kemungkinan lain mencegah dari keterasingan lingkungan, terbiasa dengan budaya dan adat istiadat setempat dan beusaha mencintai lingkungan hidup, sehingga sebuta kurikulum ini disebut kurikulum berbasis wilayah.

B. Karakteristik Kurikulum Berbasis Masyarakat
Model pengajaran yang berpusat pada masyarakat adalah suatu bentuk kurikulum yang memadukan antara sekolah dan masyarakat dengan cara membawa sekolah ke dalam masyarakat atau membawa masyarakat ke dalam sekolah guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hamalik (2005) merinci karakteristik kurikulum berbasis pada masyarakat meliputi:
Karakteristik pembelajaran pada kurikulum berbasis masyarakat:
1. Pembelajaran berorientasi pada masyarakat, di masyarakat dengan kegiatan belajar bersumber pada buku teks.
2. Disiplin kelas berdasarkan tanggung jawab bersama bukan berdasarkan paksaan atau kebebasan.
3. Metode mengajar terutama dititikberatkan pada pemecahan masalah untuk memenuhi kebutuhan perorangan dan kebutuhan sosial atau kelompok.
4. Bentuk hubungan atau kerja sama sekolah dan masyarakat adalah mempelajari sumber-sumber masyarakat, menggunakan sumber-sumber tersebut, dan memperbaiki masyarakat tersebut.
5. Strategi pembelajaran meliputi karya wisata, manusia (nara sumber), survei masyarakat, berkemah, kerja lapangan, pengabdian masyarakat, kuliah kerja nyata, proyek perbaikan masyarakat dan sekolah pusat masyarakat.

C. Pengembangan Kurikulum Berbasis Masyarakat
Karena pengaruh perkembangan teknologi terjadi perubahan yang cukup drastis dalam segala bidang termasuk pekerjaan. Masyarakat perkotaan berubah cepat dibandingkan masyarakat pedesaan. Pola kehidupan agraris berubah menjadi poloa kehidupan industri, dimana kehidupan masyarakatnya menuntut memiliki spesialisasi dan profesionalisme dalam melakukan pekerjaan. Sehingga sifat-sifat kebersamaan, hidup lebih santai diganti oleh sikap individualis dan kerja keras.
Pola kerja masyarakat modern menuntut kerja yang tidak teratur melebihi waktu biasa. Banyaknya waktu yang digunakan untuk bekerja akan mengubah citra penghasilan yang diperoleh. Asumsinya penghasilan tinggi akibat suami istri bekerja akan meningkatkan kemampuan ekonomi dan kesejahteraan keluarga. Namun dalam kehidupan keluarga, anak mempunyai masalah selalu ditinggal orang tuanya bekerja maka anak lebih lama bergaul dan hidupnya dengan pembantu daripada dengaa orang tuanya. Kondisi demikian berbagai masalah keluarga timbul dikarenakan pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga tidak berjalan, seperti hubungan komunikasi di antara anggota keluarga sangat terbatas malahan mungkin hilang.
Komponen-komponen kurikulum berbasis masyarakat meliputi:
  1. Tujuan dan filsafat pendidikan dan psikologi belajar.
  2. Analisis kebutuhan masyarakat sekitar termasuk kebutuhan siswa.
  3. Tujuan kurikulum (TUK dan TKK)
  4. Pengorganisasian dan implementasi kurikulum.
  5. Tujuan pembelajaran (TPU dan TPK)
  6. Strategi pembelajaran mencakup model-model pembelajaran.
  7. Teknik evaluasi (proses dan produk).
  8. Implementasi strategi pembelajaran.
  9. Penilaian dalam pembelajaran.
  10. Evaluasi program kurikulum.
 Kesimpulan
Kurikulum berbasis masyarakat merupakan kurikulum yang menekankan perpaduan antara sekolah dan masyarakat guna mencapai tujuan pengajaran. Kurikulum ini pula memiliki tujuan memberikan kemungkinan kepada siswa untuk akrab dengan lingkungan dimana mereka tinggal, mandiri dan bekal keterampilan. Karakteristik kurikulum berpusat kepada masyarakat ditinjau dari segi pembelajaran baik berorientasi, metode, sumber belajar, strategi pengajaran berpusat pada kepentingan siswa sebagai bekal hidup di masa mendatang. Karakteristik lain dari materi pembelajaran sesuai tuntutan kewilayahan maka disebut juga kurikulum berbasis kewilayahan. Sedangkan kegiatan guru hanyalah sebagai fasilitator belajar dan siswa untuk aktif, kreatif untuk memecahkan permasalahan. Pengembangan kurikulum bertitik tolak dari tujuan pendidikan, analisis kebutuhan, implementasi kurikulum, seleksi strategi pembelajaran, teknik evaluasi dan evaluasi program kurikulum.

iNOVASI DAN MODERNISASI

Inovasi dan Modernisasi

Inovasi dan modernisasi memang kata yang sering kali dikaitkan satu sama lain. Keduanya memang memiliki arti yang sama, yaitu perubahan. Namun keduanya tetap memiliki perbedaan. Lalu apa sebenarnya modernisasi dan apa perbedaannya dengan inovasi?


Modernisasi
Pada dasarnya modernisasi diartikan sebagai perubahan menuju yang lebih maju, lebih mudah, atau lebih menyenangkan .
Eissentadt menjelaskan bahwa menurut sejarahnya modernisasi adalah
proses perubahan sistem sosial, ekonomi, dan politik, yang telah berkembang di
Eropa Barat dan Amerika Utara dari abad ke 17 sampai abad ke 19, dan kemudian
telah berkembang pula di berbagai Negara di Eropa. Dalam abad ke 19 dan 20
berkembang pula ke Amerika Selatan, Asia, dan Afrika. Proses perkembangan
atau perubahan itu berlangsung secara bertahap, dan tidak semua masyarakat
berkembang dalam tahap urutan yang sama. Jadi modernisasi pada dasarnya
merupakan proses perkembangan, secara kebetulan Eropa Barat dan Amerika
Utara telah berkembang lebih dahulu, dan sekarang bangsa dari dunia ketiga
sedang berjuang untuk menyamakan diri mencapai status kehidupan modern.
Dengan kata lain modernisasi adalah bekerja sama dengan dunia dengan maksud
agar dapat meningkatkan hal-hal yang esensial dalam kehidupan, walaupun
mungkin juga terjadi kekacauan atau perpecahan. (M. Francais Abraham, 1980:4).

Inovasi dan modernisasi keduanya merupakan perubahan sosial, perbedaannya hanya pada penekanan dan ciri perubahan.
Inovasi lebih menekankan pada menemukan sesuatu yang baru yang kemudian digunakan untuk memecahkan masalah, sementara modernisasi menekankan pada masyarakat yang bergerak kearah yang lebih maju.
Penerimaan inovasi adalah salah satu bukti masyarakat yang modern.